Minggu, 16 November 2014

BACAAN NIAT SHALAT



Bacaan Niat Shalat Hajat
Lafazh niatnya ialah:
“Ushallii sunnatal-haajati rak’ataini lillaahi ta’-aalaa.Allahu Akbar”
Apabila telah selesai shalat hajat, lalu duduklah kita dengan khusyuk, lalu membaca istigfhar. Dalam Kita Tajul Jamil lil ushul, di anjurkan :Selesai shalat hajat membaca istighfar 100 kali, yakni membaca:
“Astaghfirullaahal-azhim”
Setelah membaca istighfar lalau membaca shalawat atas Nabi saw. 100 kali, yakni membaca
“Allahumma Shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatar-ridhaa wardha ‘an ashhaabihir-ridhar-ridhaa”
Sesudah itu membaca doa sebagai berikut:
“Laa ilaaha illallahul-hakimil-kariim subhaanallaahi rabil-’arsyil-’azhim.Al-hamdu liilaahi rabbil-’alamiin as’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima maghfiratika wal-ghanimata min kulli birrin was-salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illaaghafartahuuu wa laa hamman illaa far-rajtahu wa laa haajata illa hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar-raahimin”
Kemudian mohonlah apa yang di maksud, sambil bersujud kepada Allah, dan perbanyaklah bacaan:
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minadl dlaalimiina
“Tidak ada Tuhan melainkan Engkau ya Allah  Maha Suci Engkau,sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya”
Shalat hajat ini dilaksanakanlah semalam, atau tiga malam sampai tujuh malam, tergantung pada penting dan urgensinya serta sulit maksud kita ini, Insya Allah hajatkita ini terkabul.






Shalat Tahajjud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat isya sampai terbitnya fajar. Shalat di waktu malam hanya dapat disebut shalat tahajud dengan syarat apabila di lakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapishalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.
Waktu Untuk Sholat Tahajjud
Kalau sudah di ketahui waktu melakukan ibadah ini dari waktu isya’a sampai waktu subuh, sedang sepanjang malam ini ada saat- saat utama, lebih utama dan paling utama maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bagian:
1.     Sepertiga pertama, yaitu kira kira dari jam 19 sampai dengan jam 22,ini saat utama
2.     Spertiga ke dua, yaitu kira kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat lebih utama
3.     Sepertiga ketiga, yaitu kira kira dari jam 1 sampai dengan masuk nya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama
Demikianlah menurut Hadist Rasulullah saw, yang berbunyi:
“Perintah Allah turun ke langit  dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon(berdoa), pasti akan ku kabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengaharap/memohon ampunan,pasti akan Kuampuni baginya,sampai tiba waktu subuh”
Bacaan Niat Shalat Tahajjud
Lafazh Niat Shalat Tahajjud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar.”
Keistimewaan Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud yakni shalat malam yang sangat di anjurkan,sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
“Wa minal-laili fatahajjad bihii naafilatal laka ‘asaa ay yab’atsaka rabbuka maqaamam mahmuuda.”
Doa Shalat Tahajjud
Doa doa yang di baca di waktu melakukan sembahyang tahajjud atau sesudahnya sebaiknya dari ayat ayat Al-Qur’an atau hadist. Dari Al-Qur’an seperti:
“Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasantaaw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar”




Shalat istikharah dan shalat hajat waktunya lebih utama, jika di kerjakan seperti shalat tahajjud yakni  di malam hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan sesudah berdoa hendaklah memilih dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu.

Bacaan Niat Shalat Istikharah

Lafazh niatnya ialah sebagai berikut:
“Ushalii sunnatal-istikhaarati rak’ataini lillahi ta’alaa.Allahu Akbar.”

Bacaan Doa Shalat Istikharah

Doa istikharah yaitu:
“Allahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal-’azhiim fa innaka taq-diru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta’allaamul-ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashriifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih”
Keterangan:
Waktu yang menyebutkan hal yang di maksud dalam doa tersebut di atas, hendaklah disebutkan apa yang dimaksud dalam persoalan itu.
Sesudah berdoa mintakanlah apa apa yang baik dilaksanakan menurut cita cita dan maksud kita itu. Apa yang mendatang yang kuat dalam hati dan mantap hati kita itulah kita laksanakan dan yang baik kita perbuat.




















Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang kurangnya shalat dhuha ini dua raka’at boleh empat raka’at, enam raka’at, atau depan raka’at. Waktu dhuha ini kira kira matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta(pukul) tujuh sampai masuk waktu zhuhur.
Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syamsu(Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada raka’at kedua surat Ad-dhuha (Wa-dhuhaa wal-laili).

Niat Shalat Dhuha

Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”

Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha

Adapun doa yang di baca sehabis shalat dhuha yaitu:
“Allahumma innagh-dhuhaa’a dhuhaa’uka wal-bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrata qudratuka wal-’ishmata ‘ishmatuka.Allahumma ini kaana rizqi fis-samaa’i ffa anzhilhu wa in kaana fil-ardhi fa akhriju wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas-shaalihin”
Sabda Nabi Muhammad saw, yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam hadist sebagai berikut:
“Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan di ampuni dosanya oleh Allah,sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan” (HR.Turmudzi)










Shalat sunah ataubah artinya shalat yang di lakukan setelah seseorang melakukan dosa lalu berbuat kepada Allah SWT. Bertaubat dari sesuatu dosa artinya menyesali perbuatan yang telah dilakukan, dan tidak berniat untuk mengulanginya.

Niat Shalat Taubah:

“Ushallii sunnatat-taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar”
Shalat taubat ini di anjurkan oleh Rasulullah saw, sebagaiman sabdanya:
“Seyiap orang yang berbuat dosa, kemudian segera bergerak dan berwudhu, kemudian shalat lalu memohon ampun dari Allah SWT, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya.setelah itu di bacanya surat ini. Mereka yang pernah melakukan kejahatan atau telah berbuat dosa terhadap dirinya sendiri,lalu mereka segera ingat kepada Allah SWT, terus memohon ampun atas dosanya. Siapa pula yang akan mengampuni segala dosa kalau bukan Allah. Sudah itu mereka insyaf dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa yang sudah sudah, maka mereka itu akan di ganjar dengan suatu pengampunan dari Allah dan akan di beri pahala dengan surga di mana di bawahnya mengalir air sungai-sungai,nun distulah mereka akan kekal abadi”
1. Jumlah raka’atnya 2,4 sampai 6 raka’at

2. Doa Shalat Taubah :

“Astaghfirullaahal-’azhim al-ladzii laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyuumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.”
3. Sangat baik sekali memperbanyak membaca indukistighfar, sebagai berikut
“Allahumma anta rabbii laa ilaaha anta khalaqtanii waanaa ‘abduka wa anaa’ahdika wa wa’dika mastahta’tu a’uudzu bika min syarri naa shana’tu abuu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu’u bi dzambii faghfir lii fa innahuu la yaghfirudz-dzunuuba illaa anta”