Minggu, 16 November 2014

BACAAN NIAT SHALAT



Bacaan Niat Shalat Hajat
Lafazh niatnya ialah:
“Ushallii sunnatal-haajati rak’ataini lillaahi ta’-aalaa.Allahu Akbar”
Apabila telah selesai shalat hajat, lalu duduklah kita dengan khusyuk, lalu membaca istigfhar. Dalam Kita Tajul Jamil lil ushul, di anjurkan :Selesai shalat hajat membaca istighfar 100 kali, yakni membaca:
“Astaghfirullaahal-azhim”
Setelah membaca istighfar lalau membaca shalawat atas Nabi saw. 100 kali, yakni membaca
“Allahumma Shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatar-ridhaa wardha ‘an ashhaabihir-ridhar-ridhaa”
Sesudah itu membaca doa sebagai berikut:
“Laa ilaaha illallahul-hakimil-kariim subhaanallaahi rabil-’arsyil-’azhim.Al-hamdu liilaahi rabbil-’alamiin as’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima maghfiratika wal-ghanimata min kulli birrin was-salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illaaghafartahuuu wa laa hamman illaa far-rajtahu wa laa haajata illa hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar-raahimin”
Kemudian mohonlah apa yang di maksud, sambil bersujud kepada Allah, dan perbanyaklah bacaan:
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minadl dlaalimiina
“Tidak ada Tuhan melainkan Engkau ya Allah  Maha Suci Engkau,sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya”
Shalat hajat ini dilaksanakanlah semalam, atau tiga malam sampai tujuh malam, tergantung pada penting dan urgensinya serta sulit maksud kita ini, Insya Allah hajatkita ini terkabul.






Shalat Tahajjud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat isya sampai terbitnya fajar. Shalat di waktu malam hanya dapat disebut shalat tahajud dengan syarat apabila di lakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapishalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.
Waktu Untuk Sholat Tahajjud
Kalau sudah di ketahui waktu melakukan ibadah ini dari waktu isya’a sampai waktu subuh, sedang sepanjang malam ini ada saat- saat utama, lebih utama dan paling utama maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bagian:
1.     Sepertiga pertama, yaitu kira kira dari jam 19 sampai dengan jam 22,ini saat utama
2.     Spertiga ke dua, yaitu kira kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat lebih utama
3.     Sepertiga ketiga, yaitu kira kira dari jam 1 sampai dengan masuk nya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama
Demikianlah menurut Hadist Rasulullah saw, yang berbunyi:
“Perintah Allah turun ke langit  dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon(berdoa), pasti akan ku kabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengaharap/memohon ampunan,pasti akan Kuampuni baginya,sampai tiba waktu subuh”
Bacaan Niat Shalat Tahajjud
Lafazh Niat Shalat Tahajjud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar.”
Keistimewaan Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud yakni shalat malam yang sangat di anjurkan,sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
“Wa minal-laili fatahajjad bihii naafilatal laka ‘asaa ay yab’atsaka rabbuka maqaamam mahmuuda.”
Doa Shalat Tahajjud
Doa doa yang di baca di waktu melakukan sembahyang tahajjud atau sesudahnya sebaiknya dari ayat ayat Al-Qur’an atau hadist. Dari Al-Qur’an seperti:
“Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasantaaw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar”




Shalat istikharah dan shalat hajat waktunya lebih utama, jika di kerjakan seperti shalat tahajjud yakni  di malam hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan sesudah berdoa hendaklah memilih dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu.

Bacaan Niat Shalat Istikharah

Lafazh niatnya ialah sebagai berikut:
“Ushalii sunnatal-istikhaarati rak’ataini lillahi ta’alaa.Allahu Akbar.”

Bacaan Doa Shalat Istikharah

Doa istikharah yaitu:
“Allahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal-’azhiim fa innaka taq-diru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta’allaamul-ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashriifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih”
Keterangan:
Waktu yang menyebutkan hal yang di maksud dalam doa tersebut di atas, hendaklah disebutkan apa yang dimaksud dalam persoalan itu.
Sesudah berdoa mintakanlah apa apa yang baik dilaksanakan menurut cita cita dan maksud kita itu. Apa yang mendatang yang kuat dalam hati dan mantap hati kita itulah kita laksanakan dan yang baik kita perbuat.




















Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang kurangnya shalat dhuha ini dua raka’at boleh empat raka’at, enam raka’at, atau depan raka’at. Waktu dhuha ini kira kira matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta(pukul) tujuh sampai masuk waktu zhuhur.
Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syamsu(Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada raka’at kedua surat Ad-dhuha (Wa-dhuhaa wal-laili).

Niat Shalat Dhuha

Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”

Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha

Adapun doa yang di baca sehabis shalat dhuha yaitu:
“Allahumma innagh-dhuhaa’a dhuhaa’uka wal-bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrata qudratuka wal-’ishmata ‘ishmatuka.Allahumma ini kaana rizqi fis-samaa’i ffa anzhilhu wa in kaana fil-ardhi fa akhriju wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas-shaalihin”
Sabda Nabi Muhammad saw, yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam hadist sebagai berikut:
“Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan di ampuni dosanya oleh Allah,sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan” (HR.Turmudzi)










Shalat sunah ataubah artinya shalat yang di lakukan setelah seseorang melakukan dosa lalu berbuat kepada Allah SWT. Bertaubat dari sesuatu dosa artinya menyesali perbuatan yang telah dilakukan, dan tidak berniat untuk mengulanginya.

Niat Shalat Taubah:

“Ushallii sunnatat-taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar”
Shalat taubat ini di anjurkan oleh Rasulullah saw, sebagaiman sabdanya:
“Seyiap orang yang berbuat dosa, kemudian segera bergerak dan berwudhu, kemudian shalat lalu memohon ampun dari Allah SWT, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya.setelah itu di bacanya surat ini. Mereka yang pernah melakukan kejahatan atau telah berbuat dosa terhadap dirinya sendiri,lalu mereka segera ingat kepada Allah SWT, terus memohon ampun atas dosanya. Siapa pula yang akan mengampuni segala dosa kalau bukan Allah. Sudah itu mereka insyaf dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa yang sudah sudah, maka mereka itu akan di ganjar dengan suatu pengampunan dari Allah dan akan di beri pahala dengan surga di mana di bawahnya mengalir air sungai-sungai,nun distulah mereka akan kekal abadi”
1. Jumlah raka’atnya 2,4 sampai 6 raka’at

2. Doa Shalat Taubah :

“Astaghfirullaahal-’azhim al-ladzii laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyuumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.”
3. Sangat baik sekali memperbanyak membaca indukistighfar, sebagai berikut
“Allahumma anta rabbii laa ilaaha anta khalaqtanii waanaa ‘abduka wa anaa’ahdika wa wa’dika mastahta’tu a’uudzu bika min syarri naa shana’tu abuu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu’u bi dzambii faghfir lii fa innahuu la yaghfirudz-dzunuuba illaa anta”

Jumat, 11 April 2014

Lirik Lagu-Lagu Sunda beserta maknanya

1. Lagu "Manuk Dadali" adalah sebuah lagu berbahasa sunda yang diciptaan oleh Sambas Mangundikarta, seorang jurnalis dan seniman yang lahir di Bandung pada tanggal 21 September 1926. Tembang tersebut sempat populer di tahun 1962 dengan memuncaki tangga lagu-lagu baru di RRI Bandung yang pada saat itu merupakan “raja” di dunia broadcast tatar parahyangan. Lagu ini menceritakan seekor Manuk (burung) Dadali yang di artikan sebagai burung Garuda yang dilukiskan sebagai burung yang gagah perkasa. Lagu Manuk Dadalimemuat syair lagu yang bernafaskan Nasionalisme, selain daripada itu, lagu ini sangat enak didengar, terlebih jika dinyanyikan menggunakan angklung.

berikut lirik lagu manuk dadali,

MANUK DADALI

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang

Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang

Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk


Saha anu bisa nyusul kana tandangna

Tandang jeung pertentang taya bandingannana

Dipikagimir dipikaserab ku sasama

Taya karempan kasieun leber wawanenna


Refrain :
Manuk dadali manuk panggagahna

Perlambang sakti Indonesia Jaya

Manuk dadali pangkakoncarana

Resep ngahiji rukun sakabehna


Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

Silih pikanyaah teu inggis bela pati

Manuk dadali ngandung siloka sinatria

Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia



berikut juga terjemahan lirik Manuk dadali dalam bahasa indonesianya:

Terbang melesat tinggi, jauh di awang-awang
Merentang sayapnya, tegak tanpa ragu
Kukunya panjang dan paruhnya melengkung
Menyongsong langit dengan cergas terbangnya

Siapa yang bisa menyaingi keberaniannya
Gagah perkasa tanpa tandingan
Dihormati dan disegani oleh sesama
Tanpa ragu tanpa takut, besar nyalinya

Refrain :
Burung garuda, burung paling gagah
Lambang sakti Indonesia jaya
Burung garuda, yang paling tersohor
Senang bersatu, rukun semuanya

Hidup berhimpun tanpa saling iri
Saling menyayangi, tak sungkan membela
Burung garuda adalah lambang kesatriaan
Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia

2.  BUBUY BULAN

Bubuy bulan-bubuy bulan sanggray bentang

Panon poe-panon poe disasate

Unggal bulan-unggal bulan abdi teang

Unggal poe-unggal poe oge hade

Situ Ciburuy laukna hese dipancing

Nyeredet hate ningali ngeplak caina

Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing

Nyeredet hate ningali sorot socana


Pembahasan:

Bubuy bulan = bulan di bubuy, maksudnya bulan adalah Rasullullah Saaw, seperti lagu Thola’al Badru Alaina artinya telah datang bulan purnama kepada kami. Bulan purnama disini adalah Rasullullah saaw. Jadi arti bulan dalam lagu “Bubuy Bulan” adalah ajaran Rasullulah saaw. Bubuy disini adalah perumpamaan dari pembumi hangusan ajaran rasulullah.

Sanggray Benthang=bintang di sangray,bintang adalah perlambang dari Ahlul Bait Rasulullah saaw,seperti dalam hadits: Bintang-bintang adalah penunjuk bagi pelaut agar tidak tersesat,dan ahlul baitku adalah bintang-bintang bagi umatku,yang bila berpegang pada mereka niscaya akan selamat dunia akhirat. Namun dalam lagu ini para ulama terdahulu mau menunjukkan kepada kita betapa ajaran Rasulullah saaw yang telah diteruskan kepada ahlulbaitnya sebagai wasi’ atau penjaga agama rasul telah di “sangray”,maksudnya telah dikhianati dengan cara yang kejam,

Panon poe,panon poe disasate=matahari disate berkali-kali (sasate mengandung arti pengulangan), matahari mengandung arti para ulama yang menyampaikan ajaran Rasul dan ahlul baitnya, cahayanya memancar keseluruh umat memberikan penerangan-penerangan yang dengan cahayanya manusia dapat membedakan mana yang baik dan buruk bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat, namun matahari-matahari ini di sasate, yang mengandung arti dibantai,dibunuh dengan kejam dan licik, agar ajaranya hilang dari muka bumi, tujuan pembantaian para ulama ini adalah demi langgengnya kekuasaan atau demi tujuan politik, dan hal ini berlangsung sejak wafatnya rasulullah saw,dengan puncak kesadisan yang tidak ada bandingnya dalam peradaban manusia, ketika cucu Rasullullah saw dan keluarga rasulullah yang lain dibantai dengan sadis. Peristiwa karbala dan peristiwa-peristiwa pembantaian yang lain kepada pecinta keluarga rasul, menyebabkan terjadinya hijrah besar-besaran untuk menyelamatkan agama rasul dan keluarganya, dan Nusantara adalah salah satu tempat hijrah mereka, itulah sebabnya selama 600 tahun ajaran rasullullah berkembang pesat dinegara ini, sampai datangnya musuh-musuh Allah yang berkedok ulama, karena hasadnya mereka membumihanguskan ajaran rasul, yang diwariskan kepada ahlulbaitnya dan disampaikan oleh para ulama pecinta ahlul bait, para ulama ini dibantai, kitab-kitabnya dibumihanguskan, untuk menghilangkan ajaran rasul. Pesan inilah yang disampaikan pada 3 baris pertama lagu BubuyBulan, pada baris ke tiga lebih ditekankan pada sosok seorang ulama, yang syahid dibantai, ulama ini mempunyai gelar Syamsuddin = mataharinya agama = panon poe = matahari.

Kesedihan yang luarbiasa dahsyat ia alami atas kejadian tersebut, kesedihan yang ia tuangkan dalam syair-syair berikut; Unggal bulan-unggal bulan, abdi teang=setiap ada bulan saya mencari,

Unggal poe, unggal poe= tiap hari saya juga mencari

Ogek hade = pencarian tersebut sama bagusnya, kegiatan mencari dan pencarian disini melambangkan ikhtiar dan do’a melindungi sisa-sisa dari pembantaian dan usahanya mencari pengganti gurunya yang syahid tersebut, ikhtiar dan do’a tersebut bagusnya dilakukan malam hari, kalimat ini bisa jadi suatu pemberitahuan atau bahasa rahasia, untuk berguru dimalam hari dalam rangka ikhtiar mencari ilmu dan melindungi sisa-sisa pembantaian tersebut, dalam hal ini mungkin anak atau keluarga dari ulama tersebut. Namun lebih bagus juga (ogek hade) bila siang hari pun melakukan usaha yang sama.

Situ ciburuy,laukna hese’dipancing = kalimat ini lebih kepada keterangan tempat dan waktu, ditekankan pada kata situ ciburuy = tempat dan lauk yang berarti sengkalan, sistem penanggalan yang diajarkan oleh para wali, ikan disini berarti tahun: bagian-bagian ikan dibaca dari atas kebawah = dari kepala ke ekor: kepala;1, badan;1 sirip;2 ekor;1 =1121, berarti kejadian ini terjadi pada tahun 1121 di situ ciburuy atau puncak pembantaian terjadi pada 1121,600 tahun setelah pemerintahan ahlul bait yang adil makmur merata di nusantara.

Nyaredet hate = sedih susah ngenes, pilu,sakit hati yang luar biasa tapi gak ada yang bisa diperbuat,

Ningali ngeplak cai na = melihat darah (ulama yang menjadi gurunya)ditumpahkan dengan sengaja

Ngeplak = air dalam jumlah besar ditumpahkan secara sengaja

Cai = dalam b.sastra sunda bisa berarti darah atau air,

Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing; siapakah itu yang hadir setiap pagi,

Nyaredet hate; mengiris hati (melihat yang hadir tiap pagi itu,mengingat kejadian diatas,peristiwa ketika gurunya syahid bergelimang darah)

Ningali sorot socana; melihat sorot matanya (yang tegas),sorot matanya yang tegas itu lah yang mengingatkan si penembang syair ini teringat akan gurunya yang selama ini ia selalu berusaha mencari gantinya malam dan siang. sorot socana; pandangan mata yang tegas, lawannya cai socana; pandangan mata yang lembut.

Sorot hanya ditujukan untuk laki-laki.

 Artinya :  

Memepes bulan

Memepes bulan- Memepes bulan menyangrai bintang
Matahari-matahari disate
Setiap bulan-setiap bulan saya jemput
Setiap hari-setiap hari juga baik

Danau ciburuy ikannya susah dipancing
Hati bergetar melihat air yang jernih
Tuh,itu siapa yang melihat setiap pagi
Hati bergetar melihat sorotan matanya

Setiap bulan-setiap bulan saya jemput
Setiap hari-setiap hari juga baik


Danau ciburuy ikannya susah dipancing
Hati bergetar melihat air yang jernih
Tuh,itu siapa yang melihat setiap pagi
Hati bergetar melihat sorotan matanya

Setiap bulan-setiap bulan saya jemput
Setiap hari-setiap hari juga baik

isi dari lagu kawih tersebut :

menceritakan tentang perasaan orang yang sedag  jatuh cinta,yang diibaratkan seperti melihat hal yang sangat indah dan perasaannya pun bahagia sekali.
3.
PANON HIDEUNG
Jawa Barat
Ciptaan : Ismail Marzuki

Panon hideung pipi koneng
Irung mancung Putri Bandung
Putri saha di mana bumina
Abbi reseup kaanjeunna
Siang wengi kaimpi-impi
Hate abdi sara redih
Teuemut dahar
Teuemut nginum
Emut kanu geulis
Panon Hideung

Arti Lagu Panon Hideung :
Mata hitam pipi kuning
Hidung mancung putri Bandung
Anak siapa di mana rumahnya
Aku suka padanya
Siang malam terimpi-impi
Hatiku merasa sedih
Lupa makan
Lupa minum
Ingat pada si cantik
Mata hitam
4.
PILEULEUYAN

Jawa Barat 

Hayu batur hayu batur urang kumpul sarerea
Hayu batur hayu batur urang sosonoan heula
Pileuleuyan pileuleuyan sapu nyere pegat simpay
Pileuleuyan pileuleuyan paturay patepang deui
Amit mundur amit mundur amit ka jalma nu rea
Amit mundur amit mundur da kuring arek ngumbara

Tentang Lagu Pileuleuyan:
Arti pileuleuyan adalah Berpisah untuk berjumpa lagi, ada juga yang bilang kalau artinya adalah Yang selalu dirindukan.Perpisahan, farewell, sayonara, pileuleuyan itu mah kata orang Sunda nya’, memang tidak enak. Tetapi apa boleh buat, apa hendak dikata. Perpisahan kadang juga suatu awal dari kemajuan karir seseorang, perpisahan dengan teman, tetangga, sejawat di kantor dll, tentunya akan membawa suasana haru, sedih, kadang menangis, tetapi biasanya hanya berlangsung sebentar saja. Setelah itu semuanya akan berjalan sebagaimana biasa lagi. Maunya sih memang tidak usah ada perpisahan, tapi kayaknya sudah jadi hukum alam bahwa setiap ada perjumpaan pasti akan ada perpisahan
5.  SAPU NYERE PEGAT SIMPAI 
Ririungan urang karumpul
meungpeung deukeut hayu urang sosonoan
Macangkrama bari ngawadul
urang silih tempas silih eledan
Moal lila jeung babaturan
hiji wanci anu geus ditangtukeun
Bakal pisah bakal pajauh
bakal mopohokeun katineung urang
Sapu nyere pegat simpai bakal kasorang
takdir ti Gusti Hyang Widi pasti kalakon
Urang rek papisah urang rek pajauh
meungpeung deukeut hayu urang sosonoan

Bahasa Indonesia

SAPU LIDI PUTUS SIMPAI
Ririungan kita karumpul
mumpung dekat mari kita sosonoan
Bercengkrama bari ngawadul
kita saling tempas saling eledan
Tidak lama bersama handai
satu waktu yang sudah ditangtuken
Akan cerai akan pajauh
akan melupakan katineng kita
Sapu lidi putus simpai akan teralami
kadar dari Gusti Hyang Izin pasti laksana
Kita akan cerai kita akan pajauh
mumpung dekat mari kita sosonoan
6. Peuyeum Bandung
Dimana-mana
Di kampung di kota
Tos kakoncara
Ku nikmat rasana

Sampeu asalna
Teu direka-reka
Naon namina
Duh matak kabita

Peuyeum Bandung kamashur
Pangaosna teu luhur
Ku sadaya kagaleuh
Sepuh jeung murangkalih

Mangga cobian
Bilih panasaran
Peuyeum ti Bandung
Henteu sambarangan

Bahasa Indonesia

Tape Bandung
Dimana-mana
Di kampung di kota
Sudah terkenal
Oleh nikmat rasanya

Singkong berasal
Ga direka-reka
Apa bernama
Duh matak menginginkan

Tape Bandung kamashur
Harganya ga tinggi
Oleh semua kagaleh
Orangtua bersama bocah

Baiklah cobian
Kalau-kalau panasaran
Tape dari Bandung
Tidak sambarangan
menceritakan jenis makanan yang berasal dari Bandung yaitu tape bandung.
7.  Mojang Priangan

Angkat ngagandeuang, bangun taya karingrang
Nganggo sinjang dilamban,
Mojang priangan
Umat imut lucu, sura seuri nyari
Larak lirik keupat, mojang priangan.
Diraksukan kabaya
Nambihan cahayana
Dangdosan sederhana
mojang priangan
……
 Gareulis maranis
Disinjang lalenjang
Estu sono mun leumpang
Mojang Priangan ...

Digigirna ge lenggik
Dihareupna ge sieup
Ditukangna lenjang
Mojang Priangan ...

Diraksukan kabaya
Nambihan cahayana
Dangdosan sederhana
Mojang priangan ... 2X

Mojang anu donto
Matak sono nu nempo
Mun tepung sono ka
Mojang Priangan ...

Bahasa Indonesia

Pemudi Priangan
Label: Jawa Barat
Pergi ngagandeang
Bangun taya karingrang
Memakai samping dilamban
Pemudi priangan ...

Umat-tersenyum lucu
Sura-tertawa nyari
Larak-lirik lengang
Pemudi Priangan ...

Diraksukeun kebaya
Nambihan cahayana
Dangdosan sederhana
Pemudi priangan ... 2x

Pemudi yang donto
Matak rindu yang nempo
Mun nempel rindu kepada
Pemudi Priangan ...

...

Garelis maranis
Disinjang lalenjang
Estu rindu mun angkat
Pemudi Priangan ...

Digigirna ge lenggik
Diharepna ge siep
Ditukangna lenjang
Pemudi Priangan ...

Diraksukeun kebaya
Nambihan cahayana
Dangdosan sederhana
Pemudi priangan ... 2x

Pemudi yang donto
Matak rindu yang nempo
Mun nempel rindu kepada
Pemudi Priangan ...
Mojang priangan itu, kalau dari asal katanya berarti: mojang = wanita, priangan= wilayah priangan (Jawa Barat). Jadi, mojang priangan adalah wanita yang berasal dari daerah Jawa Barat –yang notabene merupakan daerah sunda. Dan, refernya lebih ke daerah Bandung. Kebetulan Bandung sebagai ibukota Jawa Barat.

(sumber gambar dari sini)
Konon, mojang priangan terkenal cantik dengan kulit yang lebih cerah. Walaupun tentu saja tidak semua seperti itu. Karena semua wanita dari seluruh wilayah Indonesia itu menurut saya sih punya kecantikan yang khas. Apapun warna kulitnya.
Dalam bayangan saya, mojang priangan itu lekat dengan imej wanita yang lembut nan cantik, memakai kebaya lengkap, sanggul, kain yang di’lamban’ di pinggirnya, dan lain –lainnya. Lamban itu dalam bahasa indonesia, apa ya.. mungkin semacam lipatan tiga atau lebih di tepi kain, dipakai pas di badan sehingga cara jalan pun harus disesuaikan. Pokoknya anggun.
Tapi sepertinya itu adalah penampilan mojang priangan yang agak jadul ya. Apalagi kain yang di’lamban’. Sekarang rasanya jarang melihat kain dengan gaya seperti itu. Dulu, ibu saya sering berpenampilan seperti itu, berkumpul dengan para ibu –ibu lainnya dalam kegiatan ibu –ibu yang formal. Wah kesannya itu untuk ibu –ibu saja, ya. Dulu sih kebaya itu dipakai dalam keseharian, tapi sekarang kebaya seperti simbol saja, hanya dipakai dalam acara tertentu.
Saya sendiri, walaupun berasal dari sunda dan dibesarkan dalam kultur seperti itu sampai saat ini, sebenarnya tidak terlalu memahami adat sunda itu sendiri. Bahkan, bahasa sunda buhun pun (bahasa sunda yang sangat sunda sehingga jarang dipakai) sudah lupa –lupa ingat. Di rumah, orang tua saya sering mengatakan istilah ‘pamali’, yakni hal –hal yang tidak boleh dilakukan (terutama wanita). Entah kenapa, wanita itu banyak sekali pamalinya, sedangkan laki –laki tidak (secara adik saya laki –laki). Kenapa ya?
Tanya kenapa?
Dan saya juga tidak terlalu suka kebaya. Walaupun itu dengan model yang sedang tren dan disesuaikan selera pasar, saya tetap tidak terlalu suka. Saya hanya memakai kebaya (bisa dibilang terpaksa mungkin) dalam acara formal yang diwajibkan memakainya, seperti wisuda. Mungkin saya bukan orang yang cinta budaya sendiri ya? Sebenarnya masalah selera saja sih, saya lebih nyaman dengan pakaian lain.

8. Badminton
Badminton di mana-mana 
di kampung jeung di kota 
Badminton jeung suka-suka 
panglipur lara brang ta 
Di smes dikap dilob bek hen 
Di smes dikap dilop klein spell
 Ngulangkeun raket diaturtingkahna maju mundur 
Latihan ngarih di dapur 
sareng ngangebug kasur
Badminton di mana-mana 
di kampung-kampung di kota 
Badminton jeung suka-suka badminton 
Bari bgajungkung raket nyangigirapung-apungan tibeulah kenca
 Kana net nyangsang bulu kok coplokrek babalonan ulin leutik keketrekan 
Ngulangkeun raket diatur
 tingkahna teh maju mundur 
Dapur latihan ngarih gigih

Bahasa Indonesia

Bulutangkis

Bulutangkis di mana-mana

di kampung bersama di kota

Bulutangkis bersama kenan-kenan

panglipur lara brang ta

Di smes dikap dilob bek hen

Di smes dikap dilop klein spell

Ngulangken dekat diaturtingkahna tampil mundur

Latihan ngarih di dapur

bersama ngangebug kasur
Bulutangkis di mana-mana

di kampung-kampung di kota

Bulutangkis bersama kenan-kenan bulu tangkis

Bari bgajungkung dekat nyangigirapung-apungan tibelah kiri

Kana net kesangsang bulu kok coplokrek babalonan main kecil keketrekan

Ngulangken dekat diatur

tingkahna teh tampil mundur

Dapur latihan ngarih gigih
 9. Euis
 Euis, ke antosan heula,
Aeh aeh saha eta,
Abdi sobat nu baheula,
Euleuh euleuh saur saur saha,

Euis teuing ku lucuna,
Idih idih paribasa,
Estu ku matak kayungyun,
Ah pameget eta mah biasa,

Ibu, bapa, dieu geura,
Sok aya jajaka,
Nu ngangkentresna,
Ku ngararewa,
Estu ku seueur gogoda,
Nu jangkung jalmina,
Kandel kumisna,
Sesah hilapna,

Euis, ke antosan heula,
Aeh aeh saha eta,
Abdi sobat nu baheula,
Euleuh euleuh saur saur saha,

Euis teuing ku lucuna,
Idih idih paribasa,
Estu ku matak kayungyun,
Ah pameget eta mah biasa,

Ibu, bapa, dieu geura,
Sok aya jajaka,
Nu ngangkentresna,
Ku ngararewa,
Estu ku seueur gogoda,
Nu jangkung jalmina,
Kandel kumisna,
Sesah hilapna,
Sesah hilapna,
Sesah hilapna,
Sesah hilapna,

Ini terjemahan bebas, jadi bukan letterlijk (kata demi kata)


Euis, ke antosan heula,
Euis (nama panggilan sayang untuk perempuan muda Sunda, singkatan dari geulis= cantik)
ke antosan heula = ke (singkatan dari engke)
ke antosan heula = Nanti dulu, tunggu dulu

Aeh aeh saha eta (lirik yang benar, euleuh euleuh saha eta)
euleuh-euleuh itu ujaran yang mengungkapkan ras takjub
saha eta= siapa itu

Abdi sobat nu baheula,
Saya teman lama

Euleuh euleuh saur saur saha,
Sahur saha= kata siapa?

Euis teuing ku lucuna,
Euis sungguh cantik sekali ya (lucu dalam bahasa Sunda= bagus/manis/cantik untuk gender feminin)

Idih idih paribasa, (nggak ada ujaran idih (Betawi) dalam bahasa Sunda. Euleuh-euleuh)
Ah mengada-ada

Estu ku matak kayungyun,
Sungguh, sebab memang cantik koq

Ah pameget eta mah biasa,
Dasar lelaki, itu sih biasa

Ibu, Bapak, dieu geura,
Ibu, Bapak, ke sini deh

Sok aya jajaka,
Suka ada jejaka

Nu ngangken tresna,
Yang memohon/meminta/mengemis cinta

Ku ngararewa,
(tapi) caranya kurang pantas (dari kata dasar ngewa)

Estu ku seueur gogoda,
Sungguh sangat banyak godaan

Nu jangkung jalmina,
Yang tinggi orangnya

Kandel kumisna,
Tebal kumisnya

Sesah hilapna,
Sulit terlupakan

Source:

Ini lagu yang ceria sekaligus jenaka mencerminkan karakter Sunda pada umumnya.
Bagusnya sih duet (lelaki/perempuan)
10. Es Lilin
Es lilin mah didorong-dorong
dibantun mah dibantun ka Sukajadi
abdi isin ceuceu samar kaduga
sok sieun mah aduuh henteu ngajadi

Es lilin mah ceuceu buatan Bandung
dicandakna geuningan ka Cipaganti
abdi isin jungjunan duh bararingung
sok inggis mah aduuh henteu ngajadi

Itu saha dunungan nu nungtun munding
digantelan geuning ku saputangan
itu saha dunungan ku ginding teuing
sing horeng mah aduh geuning jungjunan

Es lilin mah ceuceu dikalapaan
raosna mah geuningan kabina-bina
abdi alim dunungan paduduaan
sok sieun mah dibantun kamana-mana

Kamana mah dunungan ngaitkeun cingcin
ka kaler mah aduuh katojo bolat
kamana mah dunungan ngaitkeun pikir
sakieu mah aduuh panas hatena.
 Sakiceup Kamus Sunda - Indonesia

ceuceu : panggilan untuk perempuan yang lebih tua atau sebaya
ahir : akhir
ieu : ini
urang : kita
atanapi : tetapi
abdi : saya
ngadangu : mendengar
sanajan : walaupun
ngan : hanya
wungkul : saja
leres : benar
saleresna : sebenarnya
dianggo : digunakan/dipakai
ku : oleh, dengan
pikeun : untuk
asa : serasa
waas : perasaan hati yang muncul ketika teringat akan kenangan atau berada di tempat yang nyaman atau indah
saban : setiap
sakedik : sedikit
seratan : tulisan
nu : yang
bade : mau/akan
dieu : sini
ngaemutan : mengingatkan
kumaha : bagaimana
rumpaka : lirik
kunaon : mengapa
disebat : disebut
kieu : begini
mangga : silakan
emut : ingat
terasan : kelanjutan
tipayun : terdepan
diserat : ditulis
upami : jika
ditaros : ditanya
kitu : begitu
kadangkala : terkadang
jalmi : orang
dilebetna : termasuk
neraskeun : melanjutkan
kecap : kata
heureuy : bercanda
eta : kata penunjuk jarak antara ‘ini’ dan ‘itu’, penunjuk sesuatu yang sudah diceritakan sebelumnya
janten : jadi
terasanana : kelanjutannya
sanes : bukan
hayu : ayo, mari
tingali : lihat
lengkep : lengkap
dibantun : dibawa
ka : ke
isin : malu
samar : ragu-ragu
kaduga : kuat, berani
sok, osok : suka, sering
sieun : takut
henteu : tidak
ngajadi : terjadi
dicandakna : dibawanya
geuning/an : ternyata
jungjunan : kekasih
bararingung : bingung
inggis : khawatir
saha : siapa
dunungan : majikan, atasan
nungtun : menuntun
munding : kerbau
digantelan : digantungi
ginding : mentereng, perlente
teuing : sekali, sangat
sing horeng : kata antar untuk menunjukkan hal tak terduga
dikalapaan : diberi kelapa
raosna : rasa enaknya
kabina-bina : sungguh terlalu
alim : tidak mau
paduduaan : berduaan
cingcin : cincin
kaler : utara
katojo : ke arah
kamana : kemana
hatena : hatinya

Minggu, 30 Maret 2014

Sejarah Pasar dan Perkembangan Pasar





1. Sejarah Pasar dan Perkembangan Pasar
Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatan komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar diawali pada zaman pra sejarah, di mana di dalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistem barter. yaitu suatu sistem yang diterapkan antara dua individu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang yang lainnya dan akhirnya sistem barter  ini berkembang secara luas. Proses penukaran barang tersebut menimbulkan masalah akan tempat di mana tempat sendiri berkaitan dengan jarak dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak pertukaran semakin memudahkan memindahkan barang-barang sehingga terbentuk sebuah pertukaran barang-barang yang tidak jauh dari lingkungan kediaman mereka. Tempat tukar menukar inilah disebut dengan pasar. Setelah manusia mengenal mata uang sebagai alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi seluruh proses pertukaran barang maka proses tersebut disebut dengan jual beli.
Dengan meningkatnya perkembangan penduduk kehidupan sosial, ekonomi dan juga kemajuan teknologi khususnya dibidang perdagangan timbullah sekelompok individu baru yang bergerak dalam bidang pedagang. Pedagang-pedagang inilah yang membuat tempat-tempat yang lebih permanen untuk berdagang.
2. Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisonal adalah tempat berjualan yang tradisional (turun temurun), tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana barang-barang yang diperjual belikan tergantung kepada permintaan pembeli (konsumen), harga yang ditetapkan merupakan harga yang disepakati melalui suatu proses tawar menawar, pedagang selaku produsen menawarkan harga sedikit diatas harga standart. Pada umumnya pasar tradisional merupakan tempat penjualan bahan-bahan kebutuhan pokok (sembako). Biasanya pasar tradisional beraktivitas dalam batas-batas waktu tertentu, seperti pasar pagi, pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya.
Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal-bangsal, loods-loods, gudang, took-toko, stand-stand/kios-kios, toilet umum pada sekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dan komunikasi dengan nilai-nilai kekeluargaan yang tinggi. 
            Dalam Peraturan Presiden tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern memutuskan bahwa: Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, Pemerintah daerah, Swasta, Badan usaha milik negara dan Badan usaha milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. 
3. Pengertian pasar menurut Image masyarakat
Pengertian pasar menurut image masyarakat pada umumnya adalah: Pada dasarnya pasar adalah suatu tempat dimana masyarakat dapat memperoleh atau meniru kebutuhan (dalam hal ini disebut dengan konsumen adalah petani). Barang yang diperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari. Barang yang diperdagangkan adalah bahan makanan (hasil Pertanian) dan hasil industri kerajinan rakyat.
Struktur bangunan yang dipergunakan didominasi oleh lods-lods terbuka di atas suatu pelataran yang jelas dapat dibedakan dari kelompok pertokoan yang terdiri dari bangunan-bangunan rumah perseorangan (sering digunakan sebagai tempat tinggal).  Jarak kepasar biasanya dapat ditempuh dengan jalan kaki lebih kurang lima kilometer (yang dapat di tempuh dengan jalan kaki sehari pulang pergi). Umumnya dikenal hari-hari pasar tertentu.



4. Penggolongan jenis pasar
    Pasar dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain :
a.Pasar menurut kegiatannya, dapat digolongkan dalam :
1. Pasar eceran yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang atau pemberian jasa eceran atau retail.
2.    Pasar grosir, di mana terdapat permintaan dan penawaran barang dalam jumlah besar.
3.    Pasar induk, Pasar yang merupakan pusat pengumpulan, pelelangan, penyimpanan bahan-bahan pangan untuk disalurkan kepada grosir dan pusat pembelian.
 b. Menurut jenis barang :
     1.  Pasar barang konsumsi : menjual barang-barang konsumsi
   2.  Pasar barang produksi  : menjual barang-barang produksi/faktor-faktor produksi
 c.  Menurut luas jaringan distribusi :
        1. Pasar setempat, contoh : pasar Turi, Pasar Ngangkruk, Pasar Celep dll.
 
2. Pasar daerah, contoh : Pasar klewer di Solo, Pasar Johar di Semarang.
 3. Pasar nasional, contoh : pasar kertas, pasar semen, pasar tekstil, pasar buku
 4. Pasar internasional, contoh : pasar kopi di Santos (Brasil), dll.
 5. Pasar mobil Honda, pasar mobil ford, pasar bursa internasional, dll.
  d. Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli :
      1. Pasar harian         : Pasar yang biasanya selalu ada setiap hari
     
2. Pasar 5 harian      : Pasar yang biasanya ada setiap 5 hari sekali
     
3. Pasar mingguan   : Pasar yang biasanya ada setiap minggunya
     
4. Pasar bulanan      : Pasar yang hanya ada satu bulan sekali
      5. Pasar tahunan      : Pasar yang hanya ada sekali dalam satu tahun
e. Menurut fisiknya :
                                          1. Pasar nyata : adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transkasi.
                                       2. Pasar abstrak  : Pasar yang calon pembeli dan calon penjual tidak harus bertemu langsung untuk melakukan transaksi jual beli
 
f. Menurut organisasinya :
                      1.Pasar sempurna : Pasar yang penjual dan pembelinya benar-benar mengetahui keadaan pasar dengan sempurna tentang jenis barang, kualitas dan harganya.
                      2.Pasar tidak sempurna: Pasar yang penjual dan pembelinya tidak benar-benar mengetahui keadaan pasar dengan sempurna tentang jenis barang, kualitas dan harganya, contoh: pasar buku bekas, pasar sepeda motor bekas dll.
g. Menurut strukturnya :
     a)      Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Pasar dimana pihak pembeli dan penjual bebas mengadakan persaingan.
Pasar persaingan sempurna mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Banyak penjual dan pembeli.
2) Barang yang diperjualbelikan ialah barang homogen.
3) Produsen tidak memiliki kekuatan untuk menentukan harga.
4) Setiap produsen bebas menutup maupun membuka usahanya atau
Sangat mudah untuk keluar atau masuk pasar.
5) Pembeli dan penjual memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
      b)      Pasar Monopoli (Monopoly)
Pasar dimana hanya ada satu kekuatan yang dapat menguasai penawaran (penjualan).
Ada beberapa ciri dari perusahaan Monopoli yaitu:
1)   Hanya ada satu penjual.
2)   Tidak mempunyai barang pengganti yang mitip.
3)  Produsen dapat menentukan harga serta jumlah barang yang akan dijual.
4)  Sulit untuk memasuki pasar monopoli karena ada hambatan bagi perusahaan lain yang ingin memasuki pasar monopoly berupa hambatan teknis dan  hambatan illegal.
c)    Pasar Persaingan Monopolitis (Monopolitic Competition)
Contoh pasar Persaingan Monopolistis adalah Pasar produk pakaian jadi.
                 Pasar untuk produk pakaian jadi termasuk dalam Pasar yang berstruktur persaingan monopolitis karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Terdapat banyak penjual macam barang tertentu.
            2) Barang setiap penjual berbeda namun dapat saling menggantikan.
            3) Penjual dapat mengatur harga pada batas tertentu.
            4) Tindakan penjual bisa mempengaruhi keadaan pasar meskipun sangat terbatas.
5) Relatif mudah untuk masuk / keluar pasar.
     d)      Pasar Oligopoli (Oligopoly)
      Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
            1)    Terdapat beberapa produsen.
            2)    Barang yang ada di pasar bersifat homogeny.
   3) Jika beberapa produsen tersebut bekerjasama maka akan bisa  mempengaruhi harga.
4)    Cukup sulit untuk memasuki pasar oligopoly.
Oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
         1) Oligopoli barang homogeny: Penjual hanya bisa menjual barang-barang yang sama.
         2)  Oligopoli barang diferensial: Penjual sebenarnya menjual barang yang sama tetapi  dengan merek atau kualitas yang berbeda.
5. Pembagian pasar secara umum
                Terbagi atas 2 bagian yaitu :
   a.Pasar Homogen, yaitu pasar yang menjual hanya satu jenis barang dagangan  saja, misalnya pasar buah dan pasar ikan.
   b.Pasar Heterogen, yaitu pasar yang menjual lebih dari satu jenis barang dagangan, seperti hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari




6. Syarat – syarat pasar tradisional
Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 122 tahun 2007 tentang pemabangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional adalah :
1.    Aksebilitas, yaitu kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan, dalam kenyataannya ini berwujud jalan dan transportasi atau pengaturan lalu lintas. 
2.    Kompatibilitas, yaitu keserasian dan keterpaduan antara kawasan yang menjadi lingkungannya.
3.    Fleksibilitas, yaitu kemungkinan pertumbuhan fisik atau pemekaran kawasan pasar dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.
4.    Ekologis, yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya
7. Unsur-unsur penunjang pasar
            Unsur-unsur penunjang pasar yaitu pihak-pihak yang berwenang dan berperan dalam berjalannya aktifitas dan kegiatan perdagangan pada suatu pasar. Unsur-unsur pasar ini meliputi:
1. Pemerintah
            Dalam hal ini pemerintah wajib menjaga dan mengatur kestabilan perekonomian serta kelanjutan ekonomi pembangunan, salah satunya adalah dengan menguasai sektor perpasaran dengan mengelola, menentukan klasifikasi pasar, membuat pajak pasar pada lingkup wilayah pengawasannya. Pembangunan fisik pasar biasanya dilakukan dengan menggunakan Anggaran Daerah atau inpres.
2. Bank 
            Dalam hal ini Bank berperan untuk membantu dalam pembiayaan bangunan dan memberikan modal untuk para pedagang, contohnya pelaksanaan pembangunan pasar inpres, yang yang dibiayai melalui bank pemerintahan, memberikan pinjaman kredit bagi para pedagang kecil disalurkan melalui bank pemerintah seperti BNI, BRI dan lain-lain.
3. Swasta
          Dalam hal ini swasta adalah merupakan para pedagang itu sendiri atau bidang pelaksana (kontraktor) yang membiayai pembangunan pasar, dengan pembangunan fasilitas dibiayai oleh dana dari masyarakat dan akan dikembalikan kepada masyarakat kedalam bentuk lain. 
8. Dampak adanya Pasar Modern terhadap Pasar Tradisional
            Pengaruh datangnya pasar modern terhadap pasar tradisional sangat kuat sehingga selalu terjadi pro-kontra antara para pelaku bisnis retail modern. Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika masuknya pasar modern dalam suatu wilayah atau kota diharapkan akan mampu bisa menyerap banyak tenaga kerja dalam hal ini adalah pemuda dan remaja yang baru lulus sekolah tingkat atas yaitu SMA atau yang setara. Di dalam berbagai penelitian singkat di berbagai daerah industri menunjukkan bahwa penggangguran memerlukan penanganan segera . Dalam hal ini diharapkan bahwa masuknya pasar modern adalah dapat mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak akan tetapi di dalam bisnis-bisnis retail bahwa manajemen lebih mementingkan tenaga kerja angkatan baru yakni adalah para remaja yang baru lulus Sekolah Menengah Atas atau SMA yang setara. Pada awalnya pusat perbelanjaan atau pasar modern ini berasal dari pasar-pasar tradisional yang semakin berkembang. Ada kalanya gedung yang digunakan sebagai pusat perbelanjaan ini dibangun di atas pasar-pasar tradisional. Hal ini menimbulkan fenomena lain yaitu semakin tersisihnya pedagang-pedagang yang berada di pasar tradisional.
Hal ini juga menyangkut individu bagi calon customer atau pembeli itu sendiri akan kemanakah mereka dalam membeli kebutuhan sehari-hari. Akankah mereka membelanja-kan uang mereka ke pasar modern ataukah pasar tradisional? Pada prinsip-prinsip dasar yang dipakai setiap masyarakat untuk memutuskan bagaimana cara terbaik untuk membelanjakannya, termasuk gabungan antara kebutuhan publik dan pribadi, seharusnya berjalan dengan baik asalkan keputusan tersebut hanya atau terutama mempengaruhi anggota-anggota masyarakat yang berlaku. Namun diharapkan masuknya pasar modern atau yang sejenisnya tidak mengganggu pasar tradisional yang sudah dulu berdiri sejak belum masuknya pasar modern.
            Dibukanya tempat-tempat perbelanjaan modern menimbulkan kegamangan akan nasib pasar tradisional skala kecil dan menengah di wilayah perkotaan. Hilangnya pasar yang telah berpuluh tahun menjadi penghubung perekonomian pedesaan dengan perkotaan dikhawatirkan akan akan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan. Dengan hadirnya pasar-pasar modern pemerintah harus tanggap dan membuat peraturan-peraturan perundangan dan berharap mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi pasar tradisional. Akan tetapi juga tidak mematikan hadirnya pasar-pasar modern. Keberadaan pasar tradisional dari satu sisi memang banyak memiliki kekurangan seperti lokasinya yang kadang mengganggu lalu lintas, kumuh, kurang tertata, dan lain-lain. Akan tetapi perlu diingat bahwa pasar tradisional memegang peran yang cukup penting dalam perekonomian, mengingat bahwa sebagian besar masyarakat masih mengandalkan perdagangan melalui pasar tradisional. Sehingga sudah selayaknya pemerintah kota memperhatikan eksistensi pasar tersebut. Pembenahan terhadap masalah yang muncul dari keberadaan dua pasar tersebut haruslah segera mencari solusi yang tepat. Misalnya saja dengan melarang pembangunan pasar-pasar modern yang letaknya dekat dengan pasar tradisional. Selain itu pemerintah juga memberi tempat atau merelokasi pasar, seperti pasar Klithikan. Penanganan pasar tradisional tersebut haruslah terprogram oleh pemda untuk memberikan proteksi terhadap pasar-pasar tersebut yang semakin tergerus oleh kehadiran pasar modern. Pembenahan pasar di atas tidak semata-mata untuk melindungi pasar tradisional dengan masyarakat awamnya. Akan tetapi juga untuk menarik minat wisatawan baik lokal maupun asing. Hal tersebut merupakan langkah yang cukup bijak mengingat penataan tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelangsungan pasar tetapi juga untuk meningkatkan pemasukan perekonomian. Sehingga kebijakan tersebut lebih menguntung-kan banyak pihak.
            Akan tetapi untuk pembenahan pasar seperti pasar di atas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena menyangkut tingkat pendidikan masyarakat lapis bawah yang cenderung rendah. Selain itu pola kebiasaan masyarakat juga turut menjadi penghambat penataan pasar. Secara normatif solusi yang tepat untuk mengatasi beberapa permasalahan tersebut adalah dengan menyinergikan pasar tradisional dan tempat perbelanjaan modern sebagai satu kesatuan fungsional. Kebijakan-kebijakan pemerintah haruslah bersifat memberikan solusi kepada pasar-pasar tradisional. Karena pasar tradisional merupakan merupakan salah satu pilar ekonomi yang cukup potensial untuk meningkatkan perekonomian. Pasar tersebut mampu memberikan kehidupan bagi perekonomian terutama masyarakat bawah. Pemda juga diuntungkan dengan dijadikannya pasar-pasar tradisional menjadi kawasan tujuan wisata. Pemda dapat meraup pajak lebih besar dari pasar-pasar tersebut. Sebagaimana ketika orang akan bertamu ke suatu tempat haruslah mengerti norma atau aturan-aturan yang berlaku baik lisan maupun tulisan karena dengan begitu tuan rumah bisa menyambut dengan ramah pula, begitu pula jika suatu pasar modern akan datang dalam suatu wilayah atau kota haruslah mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Tentunya ketika pasar modern akan datang haruslah melihat keadaan di sekitarnya akankah berpengaruh baik atau malah sebaliknya, dan dengan datangnya pasar modern dalam suatu wilayah atau kota haruslah dapat mengubah perekonomian dalam suatu kota tanpa mengurangi eksistensi pasar tradisional yang notabene sudah terdahulu berdiri sebelum masuknya pasar-pasar modern.