Bacaan Niat Shalat Hajat
Lafazh niatnya ialah:
“Ushallii sunnatal-haajati rak’ataini lillaahi
ta’-aalaa.Allahu Akbar”
Apabila telah selesai shalat hajat, lalu duduklah kita
dengan khusyuk, lalu membaca istigfhar. Dalam Kita Tajul Jamil lil ushul, di
anjurkan :Selesai shalat hajat membaca istighfar 100 kali, yakni membaca:
“Astaghfirullaahal-azhim”
Setelah membaca istighfar lalau membaca shalawat atas
Nabi saw. 100 kali, yakni membaca
“Allahumma Shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin
shalaatar-ridhaa wardha ‘an ashhaabihir-ridhar-ridhaa”
Sesudah itu membaca doa sebagai berikut:
“Laa ilaaha illallahul-hakimil-kariim subhaanallaahi
rabil-’arsyil-’azhim.Al-hamdu liilaahi rabbil-’alamiin as’aluka muujibaati
rahmatika wa ‘azaa’ima maghfiratika wal-ghanimata min kulli birrin
was-salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illaaghafartahuuu wa laa
hamman illaa far-rajtahu wa laa haajata illa hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa
yaa arhamar-raahimin”
Kemudian mohonlah apa yang di maksud, sambil bersujud
kepada Allah, dan perbanyaklah bacaan:
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minadl
dlaalimiina
“Tidak ada Tuhan melainkan Engkau ya Allah Maha
Suci Engkau,sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya”
Shalat hajat ini dilaksanakanlah semalam, atau tiga
malam sampai tujuh malam, tergantung pada penting dan urgensinya serta sulit
maksud kita ini, Insya Allah hajatkita ini terkabul.
Shalat Tahajjud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu
malam, sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya
sesudah shalat isya sampai terbitnya fajar. Shalat di waktu malam hanya dapat
disebut shalat tahajud dengan syarat apabila di lakukan sesudah bangun dari
tidur malam, sekalipun itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur
sebelumnya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapishalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.
Waktu Untuk Sholat Tahajjud
Kalau sudah di ketahui waktu melakukan ibadah ini dari waktu isya’a sampai
waktu subuh, sedang sepanjang malam ini ada saat- saat utama, lebih utama dan
paling utama maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga
bagian:
1.
Sepertiga pertama, yaitu kira kira dari jam 19 sampai dengan jam 22,ini
saat utama
2.
Spertiga ke dua, yaitu kira kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat
lebih utama
3.
Sepertiga ketiga, yaitu kira kira dari jam 1 sampai dengan masuk nya waktu
subuh, ini adalah saat yang paling utama
Demikianlah menurut Hadist Rasulullah saw, yang berbunyi:
“Perintah Allah turun ke
langit dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu
berseru: Adakah orang-orang yang memohon(berdoa), pasti akan ku kabulkan,
adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengaharap/memohon
ampunan,pasti akan Kuampuni baginya,sampai tiba waktu subuh”
Bacaan Niat Shalat Tahajjud
Lafazh Niat Shalat Tahajjud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini
lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar.”
Keistimewaan Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud yakni shalat malam yang sangat di anjurkan,sebagaimana
firman Allah sebagai berikut:
“Wa minal-laili fatahajjad bihii
naafilatal laka ‘asaa ay yab’atsaka rabbuka maqaamam mahmuuda.”
Doa Shalat Tahajjud
Doa doa yang di baca di waktu melakukan sembahyang tahajjud atau sesudahnya
sebaiknya dari ayat ayat Al-Qur’an atau hadist. Dari Al-Qur’an seperti:
“Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasantaaw wa
fil-aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar”
Shalat
istikharah dan shalat hajat waktunya lebih utama, jika di kerjakan seperti shalat
tahajjud yakni di malam hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa,
sesudah selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa
istikharah dan sesudah berdoa hendaklah memilih dalam hati, mana yang cenderung
hati antara dua hal itu.
Bacaan Niat Shalat Istikharah
Lafazh niatnya ialah sebagai berikut:
“Ushalii sunnatal-istikhaarati rak’ataini
lillahi ta’alaa.Allahu Akbar.”
Bacaan Doa Shalat Istikharah
Doa istikharah yaitu:
“Allahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa
astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal-’azhiim fa innaka taq-diru
wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta’allaamul-ghuyuub. Allahumma in
kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa
‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in
kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati
amrii fashrifhu ‘annii fashriifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana
tsumma irdhinii bih”
Keterangan:
Waktu yang menyebutkan hal yang di maksud dalam
doa tersebut di atas, hendaklah disebutkan apa yang dimaksud dalam persoalan
itu.
Sesudah berdoa mintakanlah apa apa yang baik
dilaksanakan menurut cita cita dan maksud kita itu. Apa yang mendatang yang
kuat dalam hati dan mantap hati kita itulah kita laksanakan dan yang baik kita
perbuat.
Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang
dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang kurangnya shalat dhuha ini
dua raka’at boleh empat raka’at, enam raka’at, atau depan raka’at. Waktu dhuha
ini kira kira matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta(pukul) tujuh
sampai masuk waktu zhuhur.
Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at
pertama ialah surat Asy-Syamsu(Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada raka’at kedua
surat Ad-dhuha (Wa-dhuhaa wal-laili).
Niat Shalat Dhuha
Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini
lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”
Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha
Adapun doa yang di baca sehabis shalat dhuha
yaitu:
“Allahumma innagh-dhuhaa’a dhuhaa’uka
wal-bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrata
qudratuka wal-’ishmata ‘ishmatuka.Allahumma ini kaana rizqi fis-samaa’i ffa
anzhilhu wa in kaana fil-ardhi fa akhriju wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa
in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi
dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa
aataita ‘ibaadakas-shaalihin”
Sabda Nabi Muhammad saw, yang di riwayatkan oleh
Abu Hurairah ra. dalam hadist sebagai berikut:
“Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat
dhuha dengan langgeng, akan di ampuni dosanya oleh Allah,sekalipun dosa itu
sebanyak busa lautan” (HR.Turmudzi)
Shalat sunah ataubah artinya shalat yang di
lakukan setelah seseorang melakukan dosa lalu berbuat kepada Allah SWT.
Bertaubat dari sesuatu dosa artinya menyesali perbuatan yang telah dilakukan,
dan tidak berniat untuk mengulanginya.
Niat Shalat Taubah:
“Ushallii sunnatat-taubati rak’ataini
lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar”
Shalat taubat ini di anjurkan oleh Rasulullah
saw, sebagaiman sabdanya:
“Seyiap orang yang berbuat dosa, kemudian
segera bergerak dan berwudhu, kemudian shalat lalu memohon ampun dari Allah
SWT, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya.setelah itu di bacanya surat
ini. Mereka yang pernah melakukan kejahatan atau telah berbuat dosa terhadap
dirinya sendiri,lalu mereka segera ingat kepada Allah SWT, terus memohon ampun
atas dosanya. Siapa pula yang akan mengampuni segala dosa kalau bukan Allah.
Sudah itu mereka insyaf dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa yang
sudah sudah, maka mereka itu akan di ganjar dengan suatu pengampunan dari Allah
dan akan di beri pahala dengan surga di mana di bawahnya mengalir air
sungai-sungai,nun distulah mereka akan kekal abadi”
1. Jumlah raka’atnya 2,4 sampai 6 raka’at
2. Doa Shalat Taubah :
“Astaghfirullaahal-’azhim al-ladzii laa
ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyuumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin
laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa
laa nusyuuraa.”
3. Sangat baik sekali memperbanyak membaca
indukistighfar, sebagai berikut
“Allahumma anta rabbii laa ilaaha anta
khalaqtanii waanaa ‘abduka wa anaa’ahdika wa wa’dika mastahta’tu a’uudzu bika
min syarri naa shana’tu abuu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu’u bi dzambii
faghfir lii fa innahuu la yaghfirudz-dzunuuba illaa anta”